Selasa, 22 September 2015

Berbenah dalam masa penantian




Lelah memang jika harus menanti “waktu” yang selalu menjadi misteri. Hanya ada 2 pilihan, menanti dengan melakukan hal yang sama atau melakukan hal lain yang lebih menantang. keduanya tak menjamin pilihan mana yang bisa mempercepat jodoh. DAri masa penantian ini, aku tersadar akan satu hal, aku belum cukup memperbaiki diri dan masih sangat jauh dari kriteria “baik”.  Dan aku sadar atas kekuranganku. Banyak hal yang harus aku persiapkan untuk bisa memantasakan diri. Hingga aku memantabkan hati untuk melanjutkan kuliah. Tak jarang orang-orang menasehatiku “kamu itu cewek, tak perlu lah kuliah tinggi-tinggi. Nanti nggak ada pria yang berani mendekat”. Ada juga yang bilang begini “kenapa sih harus melepaskan pekerjaanmu untuk kuliah, udah enak, gaji bagus ketimbang kita-kita yang di sini, trus setelah S2 mau kerja apa?” and blablabla. Atas semua pertanyaan itu, aku hanya menjawab dengan senyuman manis. Dan kelak akan aku buktikan bahwa pendidikan tinggi bagi seorang wanita bukanlah halangan untuk menikah. Bukankah Allah sudah menjanjikan hambanya bahwa setiap makhluk diciptakan berpasang-pasangan. Dan kita akan dipasangkan sesuai dengan akhlak kita. Ingatlah, wanita baik untuk pria baik, begitu pula sebaliknya. Dan aku memilih menjadi wanita baik agar aku mendapatkan pasangan yang baik. Biarlah jodoh menjadi misteri Allah.
Ketahuilah kawan, aku punya misi untuk ini semua. Apakah setelah aku S2 bahkan Phd suatu saat nanti lantas akan menaikkan standar pria idaman? Of course nope. Tidak munafik sih, mendapatkan pria yang sama-sama S2 adalah bonus tersendiri buatku. but it is not the point. Saat ini aku sedang membekali diri sebanyak-banyaknya dengan  ilmu agama dan ilmu dunia. Aku adalah seorang calon ibu. Calon ibu haruslah cerdas karena dia adalah “madrasatul ula” bagi anak-anaknya. Seorang ibu haruslah menguasai banyak ilmu agar bisa melahirkan generasi emas. Kecerdasan yang bisa saling mengerti peran masing-masing sehingga bisa melayani suami dan keluarga seutuhnya. Tidaklah aku niatkan gelar dunia ini tanpa tujuan melainkan murni untuk memantaskan diri sekaligus untuk mengumpulkan bekal agar aku bisa mengabdi untuk daerahku.
Percayalah, ada banyak wanita yang berpikir sama denganku. Kami yang ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi semata-mata untuk memantaskan diri. Kami percaya, muslim sejati tak akan gentar dengan gelar dunia. Toh juga kami mempersiapkan diri untukmu para muslim sejati. Bukankah kita memiliki tujuan yang sama? Beribadah kepada Allah semata. Ini hanyalah pesan bagi para muslim atau pria sejati lainnya. Janganlah goyah hanya karena titel seorang wanita. Jika kalian telah mantab dengan pilihan kalian, ta’aruflah. Kemapanan materi dan sederet gelar kalian hanyalah bonus bagi kami muslimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar